Sejauh Ini Aku Pernah: Manusia Introvert
Aku pernah dan masih menjadi seseorang yang introvert. Entah bagaimana, dan sejak kapan aku seperti ini, aku tidak benar-benar tahu. Namun aku terbiasa dengan hal ini.
Sebenarnya,
menjadi introvert bukan berarti selalu dihantui rasa kesepian. Meski terkadang,
nggak semua orang suka jika lawan bicaranya diam, tapi masih banyak orang yang
berteman denganku.
Memang,
setiap kali ada suatu masalah, seorang introvert lebih suka menyelesaikan
masalahnya sendiri. Bukan merasa paling kuat, tapi kalau itu hanya hal kecil,
kenapa harus dibagi dengan orang lain? Semua orang punya masalahnya
masing-masing. Nggak perlu kita memberatkan mereka.
Mungkin
jika dipikir-pikir, menceritakan masalah ke teman kita, akan membuatnya lebih
ringan. Tapi nggak semua orang mau mendengarkan. Bisa juga mereka anggap
masalah itu tidak lebih berat dari apa yang dia rasakan.
Suatu
ketika, ada seseorang yang mengatakan aku ini seperti orang yang tak punya
teman, hanya karena aku lebih suka pergi sendiri dan jarang berkumpul dengannya.
Lalu aku hanya diam dan tersenyum. Alasan kenapa aku lebih suka pergi sendiri,
karena nggak semua orang suka direpotkan. Kalau bisa sendiri, kenapa enggak?
Ada
juga yang sering menganggap seorang introvert sangat membosankan, karena lebih
banyak diam. Menurutku, diamnya orang introvert itu, selalu punya alasan
tersendiri. baginya terlalu banyak bicara itu pasti tidak akan didengar. Dan mungkin,
orang akan mengangapnya omong kosong.
Jadi, mulai sekarang, kita hanya perlu saling mengerti. Dibalik diamnya seseorang pasti ada cerita tersembunyi.
Komentar
Posting Komentar